GARUT, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Garut menggelar acara Seminar Bimbingan Pranikah Remaja dengan tema “Menjadi Calon Pengantin Yang Paham Pencegahan Stunting”, dilaksanakan di Aula Instalasi Farmasi Dinkes Garut, Jalan Pahlawan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin (13/6/2022).
Kepala Kantor Kemenag Garut, Cece Hidayat menyampaikan, kegiatan kolaborasi ini dalam rangka mempersiapkan generasi muda agar menjadi seseorang yang kuat mentalnya sebelum memasuki masa pernikahan. Ia memaparkan, pihaknya memiliki kekhawatiran dikarenakan terdapat angka perceraian yang tinggi khususnya di Kabupaten Garut.
“Makanya kami sangat berkepentingan agar mempersiapkan diri calon-calon ibu, calon-calon bapak, calon-calon kepala rumah tangga dan ibu rumah tangga agar kedepan mereka memiliki kesiapan dalam hal persiapan pernikahan,” ucap Cece.
_Output_ yang ingin dihasilkan dalam kegiatan ini, imbuh Cece, adalah para calon pengantin dapat memiliki pengetahuan awal tentang dasar pernikahan, salah satunya terkait kesehatan reproduksi agar anak-anak yang lahir nantinya dapat terbebas dari stunting.
“Anak-anak kita perlu sehat, itu merupakan binaan kepada orang-orang tua agar orangtuanya mempersiapkan diri sebelum mereka masuk pernikahan,” ungkapnya.
Cece menuturkan, tahun ini pihaknya hanya membina kurang lebih 600 orang calon pengantin di Kabupaten, berbanding jauh dengan pelaksanaan pernikahan yang mencapai 35 ribu pernikahan. Ia berharap pemerintah dapat mengalokasikan dana untuk pembinaan bagi calon pengantin yang ada di Kabupaten Garut.
“Mereka kan dibutuhkan juga ilmu pengetahuan tentang persiapan nikah, tentang kesehatan perempuan, juga kesiapan fisik mereka untuk menjadi seorang kepala rumah tangga,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Dinkes Garut, dr. Tri Cahyo Nugroho mengatakan, kegiatan ini penting dilaksanakan apalagi dalam seminar kali ini diberikan pemaparan materi terkait kesehatan reproduksi yang wajib diketahui oleh mahasiswa dimana usianya sudah dianggap memasuki usia pranikah.
“Mudah-mudahan setelah lulus satu dua tiga tahun lagi mereka menikah, sehingga hari ini penting sekali sebagai upaya untuk percepatan penurunan stunting,” kata dr. Tri.
dr. Tri juga mengapresiasi antusiasme para mahasiswa yang sangat bersemangat dalam kegiatan seminar terkait bimbingan pranikah kali ini. Ia berharap, para peserta yang hadir dapat menyampaikan kembali terkait materi seminar kali ini kepada teman-temannya yang lain, sehingga dapat menciptakan lebih banyak keluarga sehat di Kabupaten Garut.
“Jadi mereka sangat bersemangat, dan mereka bisa menjadi corong lagi ini, bukan hanya untuk dirinya sendiri (karena) itu sudah pasti, tapi mereka akan menyampaikan ke teman-temannya,” ujarnya.
Ia menerangkan, saat ini stunting sudah menjadi isu nasional maupun kabupaten. Maka dari itu, perlu dilakukan kerja sama untuk melakukan percepatan penurunan stunting salah satunya melalui seminar bimbingan pranikah kali ini.
“Pada hari ini salah satu fase di mana kami melakukan penyuluhan kesehatan reproduksi pada mahasiswa, (karena mahasiswa) itu salah satu fase tersendiri untuk mencegah stunting, bagaimana (bisa mewujudkan) nikah sehat nikah berkualitas generasi hebat,” katanya.
Di tempat yang sama, Ketua Umum PMII Garut, Ajang Ahmad Aris menuturkan, acara ini dihadiri oleh kurang lebih 100 peserta, merupakan anggota dari PMII Kabupaten Garut. Ia menyampaikan, banyaknya massa yang mengikuti kegiatan ini merupakan bentuk keseriusan PMII dalam memahami materi terkait bimbingan pranikah ini.
“Karena memang ini dibutuhkan untuk para remaja dan juga mungkin untuk internal kader PMII ini juga sangat perlu untuk mempersiapkan bagaimana nanti kader-kader kita dalam membingkai rumah tangga diharapkan menjadi keluarga yang sehat dan bahagia juga gitu,” ucapnya.
Ia berharap, kegiatan ini dapat memberikan dampak yang baik khususnya bagi para mahasiswa yang akan mempersiapkan pernikahan agar tercipta keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah, serta melahirkan generasi yang sehat. (Red).*