SMKN 1 Indralaya Selatan Sukses Budidaya Lele, Ketua Komite: Semoga Esok Bisa Produksi Pelet Sendiri

OGAN ILIRJURNALISBICARA – SMKN 1 Indralaya Selatan satu-satunya sekolah kejuruan di Kabupaten Ogan Ilir yang berhasil membudidayakan lele di jurusan perikanan. Keberhasilan budidaya lele tersebut tidak terlepas dari campur tangan pihak sekolah yang bekerja sama dengan pihak ketiga dengan MOU selama 5 tahun kontrak kerja.

Menurut Kasek SMKN 1 Indralaya Selatan (Intan) Eddy Dharmansyah, budidaya lele dengan membuat kolam-kolam di sekolah ini merupakan program Agribisnis Perikanan Air Tawar (APAT) dari jurusan perikanan.

Senada disampaikan Nasrowi selaku ketua kelompok budidaya lele di SMKN 1 Intan. Dikatakannya bahwa semua ini berawal dari keinginannya untuk membantu pihak sekolah dalam mengelola dan mengembangkan apa yang sudah dilakukan para siswa.

“Setelah kita analisa sekolah ini sudah mampu melakukan pembibitan. Namun hal itu tidak cukup hanya sampai disitu saja. Kemudian kami ambil langkah untuk menindaklanjutinya dengan melakukan pembudidayaan ikan lele ini”, kata pria yang juga menjabat Ketua Komite Sekolah ini, Senin (12/9/2022).

Lebih lanjut dikatakannya, budidaya lele di sekolah ini sudah berhasil terbukti dengan telah mengalami 4 kali masa panen sejak kolam ikan ini dibudidayakan.

“Panen ke-1, ke- 2, dan ke- 3 sebanyak dua kwintal ikan. Kemudian hasil panen ke-4 naik menjadi 3 kwintal. Alhamdulillah untuk pemasarannya kami sudah kuasai”, jelasnya.

Masih kata Nasrowi, pada masa panen pertama itu saat ikan sudah berusia 2 bulan 14 hari dengan hasil 2 kwintal. Yang dalam kolam saat ini, sejak dimasukkan ke kolam pada 3 Juni 2022 lalu.

“Itu artinya usianya kini sudah 3 bulan 4 hari”, ujarnya.

Nasrowi menambahkan, sebenarnya yang menjadi kendala kami saat ini ialah harga pelet yang mahal. Harapan kami agar nantinya sekolah bisa memproduksi pelet ikan sendiri sehingga bisa menekan biaya pembudidayaan lele ini.

Baca Juga :  Pemilihan Bujang Gadis Ogan Ilir 2022 Akan Dilaksanakan Transparan

“Semoga budidaya lele ini bisa terus berkembang. Dan bisa lebih memaksimalkan hasilnya dengan memanfaatkan seluruh kolam yang ada di sekolah. Keseluruhan jumlah kolam ada 9 namun untuk sementara ini baru 4 kolam yang difungsikan”, tutupnya. (Heri Kusnadi/Jubir OI).*